Kamis, 29 November 2012

We Are One, Yes! *Prok Prok Prok


Berawal dari sebuah cita-cita mulia. Sehingga lahir lah gagasan konkret untuk membuat kegiatan Studi Banding Fakultas Psikologi USU. Ternyata tidak lah mudah untuk membuat gagasan itu menjadi kenyataan. Banyak proses berliku yang harus dilewati, proses pencarian panitia inti, panitia besar, peserta nya. Hingga terpilihlah 33 mahasiswa luar biasa dan 5 dosen tangguh yang akan mewarnai Studi Banding yang pertama kali ada di psikologi USU.

Namun, cerita masih panjang kawan. Rancangan demi rancangan terus dipersiapkan. Masih segar rasanya dalam ingatan, rapat demi rapat terus di buat. Dilain tempat terlihat semua personil juga mempersiapkan semua yang harus dipersiapkan. Tarian, nyanyian, latihan basket, penelitian ilmiah, rancangan kegiatan, semuanya harus maksimal dikerjakan. Masih teringat juga saat briefing kegiatan, ada yang terlambat, izin nggak bisa datang, meninggalkan tugas kuliah. Semua demi kegiatan kita. Tak jarang rasa kecewa, marah, sebal, tawa, canda, haru mewarnai kita disini.

Ternyata, perjuangan kita tak sia-sia! 19-25 November 2012, Medan-Bandung-Jakarta menjadi saksi! Saat anak Medan menginjakkan kaki di Jakarta, membawa semangat belajar yang cetar membahana -_-“

Kegiatan pun dimulai, Psikologi Unpad menjadi tujuan awal proses pembelajaran. Disini banyak ilmu yang bisa didapat. PSIAD juga tak mau kalah membagi ilmunya. Namun yang tak kalah seru adalah jalan-jalan di TSM Banduuung :D tapi, di sela-sela itu ada cerita menarik. Ada 3 pahlawan hebat yang rela membangunkan tidur dan membuat sarapan pagi. Hihihi. Jangan telat lagi ya, kasian loo yang nungguin kalian

Selanjutnya Jakarta! Disini juga banyak ilmu yang didapat. Bisa belajar bareng dengan anak UI, sama-sama mendiskusikan Defenisi Operational. Terus sewaktu diskusi ilmiah, terasa banget kegugupan dari tim kita. Hehehe.. Namun semua berjalan lancar. Selancar air hujan yang turun menyapa kita juga. Akhirnya, satu per satu personil pada jatuh sakit. Sedih rasanya. Apalagi sampai ada yang harus dibawa ke Rumah Sakit. Semoga yang masih sakit, bisa cepat sembuh. Amin

Seminggu pun berlalu, tak terasa perjuangan selama setahun bisa berbuah manis dengan suksesnya acara kita. Terimakasih banyak untuk bu Irma dan bu Lili yang sudah mendukung dan ikut bergabung dalam kegiatan ini. Bu dina yang udah banyak sekali memberikan pembelajaran buat Arief, masih ingat dulu pernah dimarahin karena tiket pesawat. Hihihi, Namun semuanya buat Arief bisa belajar bu. Karena, menurut vygotsky (1962), keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi sosial langsung. Dan arief udah ngerasain nya.  (tetep bawa-bawa teori psikologi ^_^) apalagi pas tau ibu ada nulis komentar di UNPAD, akan membawa mahasiswa ke sana, dan sekarang udah terwujud. Waaahhh.. sesuatu rasanya. #ehh

Bu Etty yang udah meng”ngeh”kan Arief di posisi ketua, juga banyak kata-kata bijak yang membangun semangat kami kembali. Kak Lisa yang udah menjadi Guide di UI dan membawa kawan-kawan lompat dari kereta demi nonton teater. Bang Bobby yang udah banyak membantu desain beberapa atribut dan ngasi sambutan di Unpad. Sasa yang udah jadi wonder women untuk mensukseskan acara ini. Kak Holi yang sangat teliti menjaga uang kita. Eci yang udah membuat rangkaian acara kita jadi oke banget. Arum dan Liandra yang banyak membantu dalam pencarian dana. Fauji yang udah banyak membantu proses pubdok. Amel yang udah bisa menjamin makan kita selama kegiatan. Bang Jere, bg Westley, Bg Sugiman, Putra, Khalid, Gita, Kak Fita, Gita Yufika, Sasa yang udah oke main basket di UNPAD. Walaupun gagal tanding di UI karena hujan. Tapi tetap Luar biasaaa kok.

Mila, Amel, Nurul, Diba, dan Dedek yang udah menampilkan tarian yang super kece, walaupun tak lengkap saat di UI karena ada yang sakit. Tapi tetep kereen penampilan nya. Kak sarah, kak reffo, artha, bg Jere, kak Holi dan Bibah yang udah menggoyangkan Unpad dan UI dengan nyanyian khas Sumatera Utara. Terus ada Anis, fauji, Icha, dea, Junika, Putri, taya, Nissa, Nurfazrina yang udah bekerja keras untuk menyelesaikan penelitiannya. Tambahan, makasih buat putra yang udah buat beberapa desain atribut kita dan udah menyegarkan lewat, open banana nya. Hehehe..

Sekali lagi Arief ucapin makasih untuk semua, apa yang temen-temen buat nggak bisa Arief sebutin satu-persatu dan enggak akan mungkin bisa arief balas. Insya Allah akan dibalas oleh Yang Maha Membalas setiap kerja yang telah kita tanam.

Dan sekarang semua telah menjadi kisah baru. Semoga akan ada pembelajaran buat kemajuan Fakultas Psikologi USU kedepan nya. Masih terngiang semangat kita saat yel-yel.  Psyche United.. we are one, yes. *prok prok prok.. seru banget! Satu lagi, Psikologi USU.. Kita luar biasaa..
Kita memang luar bisa J Arief pasti akan selalu ingat kegiatan kita ini. Sekali lagi Terimakasih untuk semuanya. Arief mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada yang kurang maksimal pada kegiatan ini.

Satukan hati untuk Psikologi 

Rabu, 14 November 2012

Tugas Individu: Analisa Permasalahan (Postingan Facebook)



Berangkat dari sebuah pertanyaan “Mengapa mahasiswa psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?".
 Kali ini kita akan membahasnya melalui beberapa teori belajar. Seperti, teori Piaget, gagne, dan Bandura.


Namun sebelumnya, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlibatan saya yang tidak memberikan tanggapan tentang rencana itu. Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya bu.


Pada teori Bandura, kita mengenal tentang teori belajar perilaku.. Pada teori ini kita akan menggunakan penjelasan – penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan – penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar social “ manusia “ itu tidak didorong oleh kekuatan – kekuatan dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh stimulus – stimulus lingkungan.

Teori belajar social menekankan bahwa lingkungan – lingkungan yang dihadapkan pada seseorang secara kebetulan ; lingkungan – lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri. Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh (Kard,S,1997:14) bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari pembelajaran social adalah pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu


Dari teori diatas, kita dapat mengambil kesimpulan kalau seseorang belajar dari proses modeling. Kalau kita sangkut pautkan pada kasusu di atas, maka saya juga melakukan proses modeling ini. Artinya, banyak orang yang juga tidak mengomentari postingan tersebut. Sehingga akan terjadi proses yang sama yaitu tidak mengomentarinya juga.

Kalau dari teori Gagne, kita mengenal ada 9 tahapan dalam belajar. Kalau kita bahas secara keseluruhan, teori 9 tahapan belajar ini banyak yang masih memegang peran adalah guru nya. Bukan pada muridnya. Jadi, murid hanya melakukan dan mencontoh apa yang dilakukan gurunya. Artinya, proses kreatif sulit uuntuk terjadi. sama halnya dengan mengomentari postingan tersebut. Para mahasiswa tidak memiliki model yang bisa mereka contoh. karena hampir semua mahasiswa tidak mengomentari postingan tersebut.

Sedangkan pada teori Piaget, Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

System yang mengatur dari dalam mempunyai dua factor, yaitu skema dan adaptasi. Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisma yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks. Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi.


Jadi, pada kasus komentar. setiap mahasiswa pasti memiliki skema tentang tak ada apaun yang terjadi kalau tidak membalas komentar tersebut. Lalu, skema yang lainnya juga ada yang menganggap akan ada orang lain yang akan mengomentari komentar tersebut. sehingga banyak mahasiswa yang tidak mengkomen karena faktor tunggu-tungguan sesama mahasiswa.

Demikian pembahasan kita kali ini. Semoga akan terjadi proses belajar untuk tidak mengulangi hal semacam ini lagi di dalam proses belajar Psikologi Pendidikan.