Setelah kelompok mempresentasikan hasil dari pembelajaran bahasa Inggris ke
Anak, berikut saya review tugas kelompok tersebut.
Latar Belakang
Pada masa globalisasi, bahasa Inggris menjadi modal komunikasi yang sangat penting. Mengingat bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Kemampuan
bahasa Inggris sudah seharusnya diajarkan dan digunakan sejak dini. Dengan
terbiasanya individu, terutama anak-anak dalam menggunakan bahasa Inggris
secara komprehensif, diharapkan kemampuan tersebut menjadi modal yang sangat
membantu di masa depan. Pengajaran secara pedagogi diperlukan untuk
mengajar dan mendidik anak-anak terutama yang masih duduk di bangku sekolah
dasar sebagai fondasi yang kuat dalam kemampuan bahasa Inggris. Maka dari
itu, kami dari kelompok 1 akan melakukan pengajaran bahasa Inggris dengan berbasis pedagogi kepada anak-anak
tingkat sekolah dasar dengan metode yang menyenangkan dan efektif untuk
memastikan siswa mencapai target yang diharapkan. Pada proses pembelajaran ini
kami mengajak 8 orang anak dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar dari kelas 4 sampai
dengan kelas 6 SD di jalan Cempaka VII Kecamatan Medan Selayang.
Proses pengajaran akan
berlangsung dalam 3 kali pertemuan, yaitu:
No.
|
Pertemuan
|
Hari/ Tanggal
|
Waktu
|
1.
|
I
|
Kamis, 27 Maret 2014
|
18.50-19.45 WIB
|
2.
|
II
|
Jum’at, 28 Maret 2014
|
18.50-19.45 WIB
|
3.
|
III
|
Minggu, 30 Maret 2014
|
18.50-19.45 WIB
|
Ringkasan Proses Pembelajaran
Pada proses pembelajaran selama tiga kali pertemuan,
memang ada beberapa perubahan dari rencana pembelajaran. Namun perubahan yang
dilakukan untuk hal yang lebih baik lagi. Secara umum pembelajaran hari pertama
dilakukan denga baik. Pembelajaran dilakukan
dengan pengenalan diri dengan memakai bahasa Inggris. Pada pertemuan pertama
akhirnya kelompok mengetahui kalau kemampuan berbahasa Inggris anak-anak tersebut
belum cukup baik. Sehingga kelompok membuat perubahan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan
II ini, kegiatan yang
direncanakan diisi dengan belajar materi “procedure” dan praktek membuat
teh dengan langkah-langkah menggunakan bahasa Inggris diubah dengan tema “Vocabulary”. Kata-kata yang diberikan adalah :
1. Kepala : Head
2. Rambut
: Hair
3. Mata : Eye
4. Hidung
: Nose
5. Telinga
: Ear
6. Leher : Neck
7. Lidah
: Tongue
Pada pertemuan ketiga, kelompok ingin mengajarkan bagaimana cara
membuat sesuatu atau kelompok sebut dengan “how to make a tea”. Awalnya pada pertemuan ketiga ini kelompok
ingin belajar mengenai bagaimana cara menghadapi orang asing menggunakan bahasa
Inggris. Namun karena materi tersebut kelompok rasa tidak terlalu efektif jika
disampaikan dengan kemampuan anak yang demikian, akhirnya kelompok
mengganyikannya dengan prosedur cara membuat teh.
Analisis
Proses Pembelajaran
Mengajar merupakan seni dan ilmu
menstransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan
menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun dan kapan
pun, baik individual, kelompok, maupun di lembaga. Seni mengajar hanya terlihat
ketika interaksi pembelajaran berlangsung. Pada proses belajar yang sudah dilakukan
pengajar telah melakukan pengajaran dengan mentransformasikan bahan ajar kepada
peserta didik yaitu dengan memberikan pengajaran bahasa Inggris yang
fundamental. Pada prosesnya terjadi interaksi antara pengajar dan peserta didik
sebagai wujud dari bentuk seni dari mengajar. N.L. Gage mengemukakan 3 unsur dari seni
mengajar:
1. Intuisi
Intuisi merupakan
pemikiran dan ide yang menjadi dasar landasan dari pengajaran. Pada dasarnya
Intuisi muncul karena adanya ilmu dasar yang harus disampaikan pada peserta
didik atau kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik. Intuisi
kemudian dikembangkan dan direalisasikan dalam bentuk strategi pengajaran
tertentu. Proses pembelajaran yang
dilakukan kelompok sesuai dengan unsur ini, kelompok memiliki ide yang menjadi
dasar landasan dari pengajaran, dalam hal ini kelompok memiliki ide untuk mengajarkan
bahasa Inggris kepada anak-anak di lingkungan sekitar kelompok. Mengingat
pentingnya bahasa Inggris pada era globalisasi, setelah itu kelompok
mengembangkan intuisi menjadi sebuah realisasi dengan membuat sebuah strategi
pengajaran yang kreatif.
2. Ekspresi
Ekspresi adalah bagian
dari komunikasi dari pengajar pada peserta didik. Hal ini terjadi untuk
menghindari pengajaran yang monoton, serta dimaksudkan untuk meningkatkan minat
peserta didik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan pengajar. Proses
pengajaran yang dilakukan kelompok sesuai dengan unsur ini, dimana kelompok
melakukan komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran. Komunikasi yang
diberikan juga tidak hanya dengan komunikasi verbal. Namun juga memberikan
komunikasi non verbal seperti: kontak mata, memberikan sentuhan kepada peserta
didik.
3. Improvisasi
Improvisasi adalah
kemampuan dari pengajar untuk mengubah, menambah, atau mengurangi materi dari
pengajaran sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini terjadi untuk menyesuaikan
materi dengan kemampuan dari peserta didik, atau untuk memaksimalkan pemahaman
dari peserta didik atas materi yang diberikan.
Proses pengajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan
unsur ini dimana para pengajar mampu untuk lebih fleksibel dalam membawakan materi.
Pengajar peka terhadap kemampuan peserta didik dan menyesuaikan dengan kondisi
yang terberi. Pada awalnya kelompok telah membuat rencana pembelajaran dengan
sedemikian rupa, namun setelah di lapangan ternyata, kemampuan peserta didik
dirasa belum cukup untuk mendapatkan pengajaran sebagaimana yang telah
dirancang kelompok. Untuk menyikapi hal tersebut kemudian kelompok membuat
rancangan baru untuk mengantisipasi kemungkinan peserta didik kesulitan
mengikuti pembelajaran.
Konsep yang ditunjukkan pada pengajaran yang dilakukan
kelompok adalah dengan menggunakan konsep paedagogi modern dimana adanya
fasilitas dan pengelolaan yang berkelanjutan, ada proses interaksi anatara
pengajar, peserta didik dan lingkungan, adanya strategi pembelajaran, teknik
pembelajaran dan pengajaran. Pandangan tradisional memposisikan paedagogi
sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini sangat kuat dan konsisten untuk
mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara paedagogi sebagai ilmu
dan paedagogi sebagai seni (Salvatori, 1996).
Evaluasi Proses Pembelajaran
Dari keseluruhan proses pengajaran yang telah
dilakukan kelompok menyadari adanya hambatan yang terjadi selama proses
berjalannya pembelajaran. Adapun hambatan yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Kelompok
hanya melakukan survey pembelajaran apa yang dibutuhkan peserta didik yaitu
membutuhkan pelajaran bahasa Inggris, namun kelompok tidak melakukan survey
untuk melihat kemampuan dasar peserta didik dalam pelajaran bahasa Inggris
sehingga rancangan pembelajaran yang dibuat tidak bisa dijalankan dikarenakan
tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik.
2. Tidak
mampunyai kelompok mengontrol peserta didik yang tidak mau mengikuti perintah
pengajar selama proses pengajaran berlangsung.
3.
Penggunaan teh yang menggunakan teh instan dirasa kurang tepat karena
proses nya menjadi lebih simpel dan mengajarkan anak pada produk instan yang
kurang baik untuk kesehatan.
Demikian review pembelajaran, semoga pembelajaran yang
bisa didapat dapat menjadi hal yang bermanfaat di kemudian hari,
amiiin,